Kamis, 21 Juli 2011

Izinkan Aku,,,

Izinkan aku mencinta..
dengan jiwa dan raga yang telah tertempa
dalam balutan sutera kasih terkibar..

Izinkan aku menyayangi..
dengan kesetiaan yang mengisi setiap rongga hati dan pikiran
dalam selimut kehangatan kebersamaan..

Izinkan aku merindu..
dengan satu nama yang Engkau pilih 'tuk ku jaga selamanya
dalam syahdu madu cinta dalam mihrab kesucian
tak tersentuh keangkuhan
tak terjamah kemurkaan
tak tergerus zaman
tak terhapus oleh badai keegoisan..

Izinkan aku menjaga..
dengan sekuat baja
dengan kokohnya jiwa raga
dengan tebalnya kepercayaan
dengan tembok pengabdian yang tak tertembus hujatan

Izinkan aku berlayar..
menyelam..
dan terbang dengan cinta putih penuh betabur keberkahan..

Izinkan..mohon izinkan..

R.AN

Senin, 18 Juli 2011

Sang Pengelana

Sejak fajar mengintip di sudut sebelah timur, seberkas sinar mulai nampak jingga. Sang fajar telah datang.. Beritakan kabar gembira ini kepada Sang Pengelana yang tiap hari hanya terbaring dalam hangatnya dipan tak beralas. Apa yang kau banggakan dengan gelar "Sang Pengelana"mu jika tidak sepaginya kau menyambut fajar? hah.. Dengan tergagap, muka kuyu dan sayu Sang Pengelana bangkit dari tidurnya yang panjang. Mimpi-mimpinya kocar-kacir kesana kemari. Lamunanya yang indah bersama kekasih hatinya hilang begitu saja. Kesal dan marah, mukanya merah padam. Tapi mulutnya seolah terkunci, hidungnya seakan ditusuk hingga begitu saja menuruti perintah sang guru. Wajah bening bersorban putih itu begitu tentram dipandang. Guratan-guratan tuanya seakann menjadi saksi perjuangan hidupnya yang keras. Kiyai Lutfi, begitu para murid memanggilnya, setiap pagi ia selalu saja sabar membangunkan para pengelana untuk menunaikan sholat tahajjud. Dahinya yang hitam, membuat aku bertanya, berapa kali dalam sehari lelaki ini tersungkur dalam sujudnya??. Aku hanya takjub dan salut. Mungkin kalian bertanya-tanya, mengapa kami disini disebut sang pengelana?, sebenarnya tak begitu penting sebutan apa buat kami, yang kami tahu kami hanya secarik kertas yang ingin dicoreti sebuah garis pena kebenaran dari guru-guru kami.
bersambung,,

Minggu, 17 Juli 2011

Bahasa Cinta

Ku rangkai sebentuk cinta yang berbeda dari biasanya. Dengan tetesan air mata aku merangkumnya. Dengan keringat kapayahan aku memeperjuangkannya. Dengan kaki dan tangan berbalut perban warna merah semerah darah. Ah, tapi mungkin masih terlalu tinggi aku berbahasa, kenyataannya tak setragis itu. Terkadang aku iri pada para hamba yang hidup ribuan tahun yang lalu, hidup dengan bimbingan langsung dengan kekasih Allah itu. Kekasih yang benar-benar mencintai Kekasihnya dengan segala bentuk pengorbanan, bahkan Nyawa ia taruhkan. Apa yang bisa disamakan dengan aku?? Ku rasa tak ada.

Kamis, 14 Juli 2011

Satu Cinta Untuk Anda..^^

Berawal dari mimpi, khayalan-khayalan di sudut kesendirian, kata2 sering tak sabar untuk dirangkai, setiap jengkal sisi kehidupan terlalu berharga untuk dilupakan. Maka jiwa yang akan mengejanya. Bait-bait sederhana ini kan menjadi saksi, bukti atas sejarah yang pernah kita ukir. Semoga kan menjadi kisah manis untuk dikenang, menjadi kisah sedih utk memahami arti air mata, menjadi penguat dikala tubuh telah habis tenaga, menjadi tempat berbagi tawa dan keceriaan. Yaa,, apapun, karena Tulisan inilah yang mewakili hati dan jiwa ini, untuk berjalan bersama, arungi jalan ini Satu Dalam Cinta..